Penerapan Pendekatan Arsitektur Memorabilia Dalam Perancangan Museum Emporium Sedayulawas, Kabupaten Lamongan

Penulis

  • Tiara Permatasari Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Joko Santoso Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Benny Bintarjo Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.29303/sade.v3i1.59

Kata Kunci:

sejarah, memorabilia, emporium, sedayulawas, bunga lawang

Abstrak

Indonesia mempunyai banyak pulau di setiap wilayah, baik Provinsi/Kota maupun Kabupaten. Tak heran jika setiap daerah di Indonesia mempunyai nilai sejarah tersendiri dalam terbentuknya daerah tersebut. Khusunya di Kabupaten Lamongan tepatnya di Sedayulawas yang mempunyai nilai sejarah pada masa emporium yang merupakan salah satu pusat perdagangan jalur rempah – rempah Indonesia. sehingga terdapat peninggalan berupa benda, artefak atau cerita yang harus dijaga untuk dapat dilestarikan hal ini digunakan sebagai bentuk untuk memperingati adanya warisan sejarah yang sangat penting. Perancangan museum emporium Sedayulawas ini diharapkan dapat menjadi tempat merawat, melindungi dan mengoleksi benda – benda dan cerita bersejarah. Perancangan museum ini nantinya akan menggunakan pendekatan arsitektur memorabilia yang dimana dalam hal ini mampu menciptakan lingkungan museum dengan memadukan aspek sejarah sehingga akan membentuk suatu sense of place yang merupakan perwujudan kesan ruang dan fungsinya dari suatu hubungan ontology dan representasi. Penelitian ini akan menggunakan metode secara deskripsi kualitatif dan juga  analisis data menggunakan data primer maupun skunder. Untuk hasil penelitian ini akan menerapkan bentuk bangunan memorabilia yang diambil dari bunga lawang sebagai salah satu dasar dalam bentuk perancangan museum yang memiliki keterkaitan dengan nilai sejarah yang ada di masa emporium pada Sedayulawas Kabupaten Lamongan. Bunga lawang ini nantinya akan mengalami perubahan bentuk atau transformasi bentuk yang akan digunakan sebagai bangunan museum emporium Sedayulawas di Kabupaten Lamongan.

Referensi

Al-Jauhari, A. (2021). Kata Pengantar. Dialog, 44(1), i–Vi. https://doi.org/10.47655/dialog.v44i1.470

Hasibuan, S., Rodliyah, I., Thalhah, S. Z., Ratnaningsih, P. W., & E, A. A. M. S. (2022). Media penelitian kualitatif. In Jurnal EQUILIBRIUM (Vol. 5, Issue January). http://belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif/

Herlly, B. (2020). Perancangan Interior Museum B.J Habibie Di Bandung. 1–23.

Imron, M. B., & Tisnawati, E. (2020). Penerapan Pendekatan Memorabilia Dalam Perancangan Museum Pelabuhan Kalimas , Kota Surabaya. 4 Ruang Kreatif: Gaya Hidup Perkotaan, Ruang Dan Media Sosial, Kampung Siber, Wisata Kreatif, V(14), 408–418. https://smartfad.ukdw.ac.id/index.php/smart/article/view/132

Prasiska, E. E., Hummada, D. A., Basyari, A., & Aman, A. (2023). Jejak peninggalan industri kolonial Suikerfabriek Poendoen 1875-1943. Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 13(2), 209. https://doi.org/10.25273/ajsp.v13i2.15022

Unduhan

Diterbitkan

30-04-2024

Cara Mengutip

Permatasari, T., Santoso, J., & Bintarjo, B. (2024). Penerapan Pendekatan Arsitektur Memorabilia Dalam Perancangan Museum Emporium Sedayulawas, Kabupaten Lamongan. SADE : Jurnal Arsitektur, Planologi Dan Teknik Sipil, 3(1), 19–24. https://doi.org/10.29303/sade.v3i1.59

Terbitan

Bagian

Artikel

Kategori